Atheis berbantah-bantahan tentang kalimat Tuhan itu ada. Apa itu hakekat kata ada? sebenarnya ini hal simpel yang sengaja dijadikan rumit. Tanya lah pada mereka, apa hakekat kata ada pada kalimat "Nyawa itu ada". Apa yang mereka pahami dari kalimat kedua adalah sama dengan yang kami pahami dari kalimat pertama.
Jika mereka berkata "Kami tidak dapat memahami apapun dari kalimat kedua", maka bagaimana mungkin mereka memahami kalimat pertama kalau kalimat kedua yang begitu simpel saja tidak dapat mereka pahami.
Kebenaran lebih luas dari hanya sekedar kata atau guratan pena, kebenaran lebih luas dari sekedar silogisme dan Premis-premisnya. Kebenaran bisa didapat dengan rumus matematika, tapi dalam banyak hal kebenaran didapat oleh uji coba kimia. Kebenaran didapat dari uji coba kimia, tapi dalam banyak hal kebenaran didapat hanya dengan menengadahkan wajah ke angkasa. Kebenaran bisa didapat dengan apa pun, bukan hanya dengan kata-kata.
Perangkat kebenaran include pada setiap diri manusia. Atheis tidak akan pernah menerima kenyataan ini, kenapa??? Sebab terlalu simpel. Hal-hal rumit adalah bagian dari hidup mereka. Kisah atheis ini ironis, banyak diantara mereka yang ujung-ujungnya jadi luciferian (penyembah setan), seolah mereka merampas hak Tuhan, tapi Tuhan tak pernah dirugikan, justru mereka lah yang merugi, kelak, ketika mereka membuat pernyataan "..dan mereka memberi kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang kafir".(Al-Araf 37).
Tidak semestinya orang islam takjub dengan pemikiran dan cara berfikir mereka, bahkan cara berbicara mereka, kenapa? Jumlah yang mengakui keberadaan Tuhan lebih banyak dari atheis, diantara yang mengakui Tuhan itu ada ribuan orang cerdas, pintar berbicara dan berlogika. Pertanyaannya, kenapa kita harus percaya dengan segelintir orang atheis dengan logika-logika mereka? Orang yang berbeda sendirian dari kebanyakan cara berfikir banyak orang biasanya disebut ORANG GILA.
Saya katakan "biasanya", kenapa? karena tidak semua orang yang seperti itu adalah orang gila, hanya orang yang mampu memberikan bukti kebenaran pemikirannya saja yang tidak termasuk dalam kategori ini (orang gila). Dari sini kita tahu para Nabi dan Rosul sama sekali buka orang gila, walaupun sebagian dari mereka dikatakan demikian oleh kaumnya, tapi segera mereka mendatangkan bukti yang nyata atas kebearan apa yang mereka bawa, itulah MUKZIZAT. Jika kaumnya masih tidak percaya, azab lah kemudian yang datang kepada mereka. Kaum Nabi Nuh dibinasakan, Luth, Shalih, Firaun.. dan lain-lain yang semuanya adalah kenyataan sejarah bukan bualan apa lagi khayalan.
Pertanyaannya, jika atheis itu orang yang benar, maka bukti apa yang bisa mereka perlihatkan? Bukti logika? banyak yang sudah terbantah! bukti matematis? basi!!! Teori Evolusi? sudah runtuh! Apa lagi??? "...Katakan lah kepada mereka 'Tunjukan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar!"(Al-Baqarah 111).
Terakhir, tahukah? pernyataan sebagian atheis yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang jujur itu adalah BOHONG, kata mereka "Kami adalah orang-orang jujur yang percaya bahwa tuhan tidak ada, sedangkan mereka (theis maksudnya), adalah orang-orang yang terlalu memaksakan diri dengan kata andalan mereka "IMAN". Padahal kami tahu, mereka ragu, hanya saja mereka membohongi diri sendiri."
Atheis tidak percaya Tuhan, tapi percaya akal dan indera mereka. Indera dan akal adalah absolut, apa yang dijamah keduanya adalah KEBENARAN MUTLAK!! Apa yang tidak dapat dijamah keduanya adalah kebohongan.
Saya hanya bisa tersenyum melihat cara berfikir mereka, karena ternyata mereka percaya Tuhan juga, akal dan indera mereka, itu lah tuhan mereka. Makna Tuhan lebih luas dari pada sekedar sesuatu yang disembah, tuhan juga bisa bermakna segala sesuatu yang diagungkan dan sesuatu yang kita condong kepadanya dalam segala sesuatu. Karenanya, atheis adalah makhluk bertuhan, setidaknya akal dan indera mereka adalah tuhannya!
http://idemuslim.blogspot.com/2011/07/atheis-punya-tuhan-catatan-kecil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar